Dalam pandangan manusia, konsep “ bala’ ” selalu berkonotasi buruk yaitu berupa keburukan yang lazim dikenal dengan musibah dalam arti negatif. Dengan demikian bala’ selalu dihindari bahkan dihilangkan dari kehidupan, karena dinilai menyengsarakan dan menyedihkan bagi manusia. Ketika merujuk pada al-Quran, kata b a l a ’ sesungguhnya lebih bermakna sebagai cobaan untuk memperteguh keimanan yang bisa berupa peristiwa yang menyedihkan atau menyenangkan. Allah berfirman: Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang burukburuk, agar mereka kembali (kepada kebenaran) [Q.S. al-A’raf (7): 168]. Mengacu pada ayat di atas maka kata b a l a ’ merupakan sebuah ujian atau cobaan baik yang berupa kebaikan (alḼasanat) ataupun yang berupa keburukan (al-sayyi’at), baik yang datang dari kejadian di alam semesta (g