Langsung ke konten utama

Pengertian Taaruf, Tujuan, Manfaat, Batasan, Model, dan Tahapannya yang Perlu Diketahui


Ilustrasi taaruf
Taaruf merupakan satu di antara istilah yang kerap dibahas oleh kalangan pemuda pemudi Islam ketika menapaki usia remaja hingga dewasa.

Lalu, sebenernya apa yang dimaksud dengan taaruf? Taaruf berasal dari kata ta'arafa - yata'arafu, yang berarti saling mengenal sebelum menuju jenjang pernikahan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), taaruf adalah perkenalan. Kemudian, dalam konteks pernikahan, taaruf yang dimaksud ialah perkenalan dengan lawan jenis.

Secara sederhana, taaruf merupakan proses perkenalan yang dilakukan oleh seorang laki-laki dengan perempuan Islam dengan didampingi pihak ketiga.

Proses tersebut dilakukan untuk menemukan kecocokan antarkedua individu, sebelum menuju kepada tahapan selanjutnya, yaitu khitbah (lamaran).

Taaruf sangat dianjurkan dalam Islam, ketimbang seorang laki-laki dan perempuan menjalin pacaran sebelum ke pelaminan. Sebab, jika pacaran dikhawatirkan mereka yang bukan muhrim melakukan zina.

Bagi Anda yang merasa tertarik mengenal lebih dalam mengenai taaruf, bisa menyimak pembahasannya pada artikel ini.

Berikut ini informasi seputar taaruf yang bisa dipelajari.

Tujuan Taaruf

Arti taaruf berarti proses mengenal antara laki-laki dan perempuan untuk mencari kecocokan sebelum proses pernikahan.

Pada prinsipnya, tujuan taaruf yaitu mencari jodoh yang sesuai, sekufu, dan diridai Allah Swt. Tidak boleh ada niatan mencoba-coba dalam hal perjodohan.

Tujuan lainnya yaitu untuk mengetahui data valid sesuai syariat Islam misalnya data perilaku, pengalaman, sikap, cara hidup sehari-hari, dan lain-lainnya dari si calon suami/istri.

  • Terhindar dari zina

Jadi dalam prosesnya, ada larangan bagi perempuan dan laki-laki untuk berduaan tanpa adanya pengawasan dari mahramnya. Selain itu, lebih dapat memastikan kepastian proses berlangsung.

  • Lebih adil

Dalam hal ini semua bebas bertanya dan harus dijawab sejujurnya tanpa harus ditutupi karena ini proses membangun keterbukaan dalam pertukaran informasi.

  • Lebih efektif

Proses taaruf adalah proses cepat dan sesuai kesepakatan bersama. Jadi, tidak membuang buang waktu dalam proses perkenalannya. Jika cocok maka dilanjutkan ke jenjang yang serius.

Batasan Taaruf yang Diperbolehkan
  • Memandang dalam proses taaruf. Dalam taaruf, memandang memang diperbolehkan. Namun, yang diperbolehkan adalah memandang dalam koridor untuk mengetahui orang yang akan dipersunting. Jika tidak ada niat untuk itu maka tidak diperbolehkan.
  • Memandang ketika sudah khitbah justru disunahkan. Hal itu karena memandang setelah khitbah dapat menambah kemantapan hati untuk menikah.
  • Taaruf tidak memperbolehkan siapa pun memperlihatkan aurat kepada orang lain. Jika pun hal itu diperlukan untuk memastikan pihak perempuan tidak mengalami cacat fisik, harus diwakilkan pada orang yang boleh melihatnya.
  • Dalam proses taaruf, sebaiknya tidak membicarakan hal-hal yang melenceng dari sana. Hal ini termasuk ucapan atau hal-hal yang mengarah pada hal yang tidak senonoh. Kalaupun sudah dikhitbah misalnya, pembicaraan semacam itu juga harus dihindari karena belum ada ikatan pernikahan.
  • Saat melakukan pertemuan untuk taaruf, tidak dilakukan berdua saja, tetapi harus ada muhrim yang menemani. Hal ini untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan. Selain itu, ini juga bagian dari cara untuk tidak mendekat pada zina.
  • Salat istikharah adalah bagian dari cara untuk meminta petunjuk pada Allah setelah taaruf dilakukan. Sebab, pada dasarnya dalam setiap mengambil keputusan dalam hidup, disunahkan untuk melakukan salat istikharah.
  • Perbanyak ketakwaan kepada Allah dan pasrah. Jika taaruf sudah dilakukan dan hati telah mantap, segera khitbah. Setelah khitbah, barulah lakukan persiapan untuk pernikahan. Tentu dengan pertimbangan-pertimbangan dan restu keluarga.
  • Otoritas Pembina

Pembina di sini adalah guru ngaji atau ustaz. Proses taaruf pada model ini berjalan ketat. Interaksi antara kedua pasangan yang akan taaruf mendapat pengawasan intensif. Pertemuan-pertemuan harus dengan sepengetahuan pembina.

  • Rekomendasi Teman

Pada model taaruf ini calon pendamping direkomendasikan oleh teman. Jika orang tersebut setuju maka proses dilanjutkan dengan memberitahu kepada pembina.

Apabila pembina setuju maka proses dilanjutkan dengan mempertemukan kedua pasangan tersebut dengan didampingi pembina atau teman yang merekomendasikan tersebut.

  • Pilihan Pribadi.

Model ini tidak jauh berbeda dengan model kedua yaitu rekomendasi teman. Dalam hal ini orang yang akan taaruf sudah pernah melihat calon yang akan berproses dalam taaruf tersebut. Cara yang ditempuh adalah dengan meminta bantuan pembina atau orang lain.

Tahapan Taaruf

- Datangi Kedua Orang Tuanya

Dalam agama Islam, jika ada seorang pria tertarik dengan seorang wanita, ia sangat dianjurkan untuk langsung datang menemui kedua orang tua wanita tersebut dan kemudian menyampaikan niatnya.

- Menjalin Komunikasi

Ketika taaruf, cukup saling bertanya beberapa hal seperti perihal dirinya. Misalkan apa hal yang disukai atau tidak disukai. Tidak dianjurkan sering bertemu atau saling berkirim pesan terlalu sering.

Apabila ingin bertemu, harus mengajak keluarga atau teman dekat ke rumah si wanita agar pesan itu dapat disampaikan dengan jelas.

- Tidak Berduaan

Setelah memperoleh restu dari orang tua, bukan berarti dapat bertemu dan mengajaknya jalan-jalan. Perlu diingat, pertemuan harus ditemani pihak ketiga.

- Tundukkan Pandangan

Menundukkan pandangan maksudnya ialah menjaga pandangan agar tak dilepas begitu saja tanpa kendali agar menghindari hal yang tidak diinginkan jika bertemu.

- Salat Istikharah

Setelah mendapat foto dan data, dianjurkan menegakkan salat istikharah agar Allah Swt. memberikan jawaban yang terbaik. Saat melakukan salat istikharah, ikhlaskan semua hasil pada Allah Swt. dan jangan ada kecenderungan terlebih dulu pada calon yang diinginkan.

Luruskan niat bahwa menikah karena ingin membangun rumah tangga yang sakinah mawadah dan wa rahmah. 

- Tentukan Waktu Khitbah (Lamaran)

Perlu diingat, taaruf tak boleh terlalu lama, bahkan sampai bertahun-tahun. Apabila dilakukan dalam waktu lama, sangat merugikan pihak wanita.

Maka itu, apabila sudah mengambil keputusan untuk taaruf, segeralah menikah. Jarak ideal taaruf dan khitbah yakni sekitar satu sampai tiga minggu saja.

- Akad

Jika dirasa semua persiapan sudah baik, tibalah saat untuk menikah. Dalam agama Islam, pernikahan mewah bukanlah hal wajib, cukup dilakukan semampunya saja.

 

Sumber: Nasihatpernikahan, Duniapesantren

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKEMBANGAN ESTETIKA DALAM KARYA SENI ERA PRAMODERN, MODERN, POSTMODERN

PERKEMBANGAN ESTETIKA DALAM KARYA SENI ERA PRAMODERN, MODERN, POSTMODERN Oleh : Avinda Khoirunnisa & Erika ABSTRAK Estetika diartikan sebagai suatu cabang filsafat yang memperhatikan atau berhubungan dengan gejala yang indah pada alam dan seni. Pandangan ini mengandung pengertian yang sempit. Dewasa ini estetika tidak semata-mata membahas keindahan saja dalam seni atau pengalaman estetis, tetapi juga gaya atau aliran seni, perkembangan seni dan sebagainya. Dikaitkan dengan karya seni pada periode pramodern, modern dan postmodern, artikel ini mengajukan argumen tentang perkembangan estetika dari masa ke masa. Artikel ini mendiskusikan bagaiamana pembagian era dalam perkembangan filsafat seni atau estetika. Serta bagaimana perkembangan esetika dalam karya seni yang berbeda pada setiap era tersebut. Argumen didasarkan pada pemahaman bahwa karya seni pada setiap periode memiliki karakter keindahan masing-masing. Diskusi juga dikaitkan dengan teori para tokoh filsuf yang ikut berperan d...

Pengertian Kesenjangan Sosial: Bentuk, Faktor, Dampak, dan Solusinya

Pengertian Kesenjangan Sosial: Bentuk, Faktor, Dampak, dan Solusinya  Kesenjangan sosial merupakan suatu kondisi dimana ada hal yang tidak seimbang di dalam kehidupan masyarakat. Entah itu secara personal maupun kelompok. Dimana ada ketimpangan sosial yang terbentuk dari sebuah ketidakadilan distribusi banyak hal yang dianggap penting oleh masyarakat. Kesenjangan tersebut seringkali dikaitkan dengan adanya suatu bentuk perbedaan yang sangat nyata serta dapat dilihat dalam segi keuangan masyarakat, seperti kekayaan harta. Terlebih untuk hal kesenjangan dalam bidang ekonomi. Sekarang ini sangat mudah dilihat dari adanya potensi serta peluang yang tidak sama dalam posisi sosial di masyarakat. Selain hal di atas, kesenjangan juga dapat dilihat dari adanya ketidaksetaraan antara barang, jasa, hukum, dan kesempatan yang didapatkan oleh setiap individu. Pengertian Kesenjangan Sosial Menurut Para Ahli Supaya kita lebih memahami apa arti kesenjangan sosial. Maka Penulis akan memberikan info...

Islam Dan Pancasila

Islam Dan Pancasila Prof. Dr. H. Imam Suprayogo Membuat kategori antara Islam dan Pancasila sebagaimana dalam judul tulisan ini sebenarnya kurang tepat. Ketika membuat kategori dengan menyebut Islam, maka yang seharusnya disebut pula adalah jenis agama lain, misalnya Hindu, Budha, Kristen, Katholik, dan seterusnya. Sementara itu, ketika menyebut pancasila, maka yang disebut lainnya, agar kategori itu sekufu, adalah sosialis, komunis, liberalis, dan lain-lain. Islam adalah sebuah agama, sementara itu Pancasila adalah merupakan filsafat hidup dalam berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, dalam negara Pancasila, Islam bisa hidup dan berkembang, bahkan sangat diperlukan. Demikian pula, konsep Pancasila akan menjadi semakin jelas ketika masyarakatnya menjalankan agamanya masing-masing. Mendasarkan pada konsep Pancasila, negara berkepentingan menjadikan rakyatnya beragama. Itulah sebabnya sekalipun negara ini bukan berdasarkan agama, tetapi menghendaki agar rakyatnya menjalanka...