Dikutip dari laman Dalam Islam, menurut Islam, seorang anak wajib hukumnya untuk menghormati orang tua, dengan cara menghormati orang tua dalam Islam yang sudah dibahas sebelumnya.
Bahkan Rasulullah SAW menganjurkan untuk mendahulukan Ibu daripada ayah sebanyak 3 kali.
Dari Abu Hurairah RA dia berkata:
“Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW sambil berkata; ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?’ Beliau menjawab: ‘Ibumu'.
Dia bertanya lagi; ‘Kemudian siapa?’ Beliau menjawab: 'Ibumu'. Dia bertanya lagi; 'Kemudian siapa lagi?', beliau menjawab: 'Ibumu.'
Dia bertanya lagi; 'Kemudian siapa' Beliau menjawab: 'Kemudian ayahmu',” (HR Bukhari no 5971 dan Muslim no 2548).
Sebenarnya, hukum suami lebih mementingkan ibunya daripada istrinya adalah boleh.
Apalagi jika hal itu menyangkut dengan mertua. Istri hendaknya dukung dengan baik agar suaminya senantiasa melakukan berbagai ketaatan kepada Allah SWT.
Berbakti kepada orang tua dan menyambung tali silaturahmi dengan baik pada orang tua dan keluarga setelah menikah merupakan suatu ketaatan kepada Allah yang amat baik.
Bukankah pernikahan tidak berarti untuk melupakan orang tua dan juga kerabat lainnya?
Namun, suami tentu harus mengetahui serta membuat skala prioritas sehingga tidak menimbulkan perselisihan dan permasalahan dalam keluarga yang bisa merusak keharmonisan.
Lalu, bagaimana dengan nafkah untuk keluarga dan orang tua?
Sebenarnya, hak manusia di dunia didasari oleh musyâhhah atau saling menuntut, sementara hak Allah SWT didasari oleh musâmahah atau pengampunan.
“Mulailah dengan menyedekahi dirimu sendiri. Jika ada sisa, sedekahilah keluargamu. Dan jika masih ada sisa lagi berikanlah kepada kerabatmu.” (HR Muslim no 997).
Hal tersebut menunjukkan bahwa yang menjadi tanggungan utama suami saat adalah keluarganya, yaitu istri dan anaknya.
Cara Menghadapi Suami yang Selalu Lebih Mementingkan Ibunya daripada Istri
Memang, hukum suami lebih mementingkan ibunya daripada istrinya adalah boleh. Namun, hal ini tidak menutup kemungkikan akan menimbulkan masalah.
Sebelum menimbulkan konflik yang serius, istri harus mengetahui cara menghadapi suami yang lebih mementingkan keluarga daripada istri. Yuk, simak bersama!
1. Komunikasikan dengan Suami
Istri bisa berbicara secara terbuka mengenai perasaannya terkait dengan ketimpangan yang dirasakan dengan cara yang lembut dan tidak menyakiti.
Tidak menutup kemungkinan suami bisa sedikit berubah.
2. Hindari Konflik dengan Saudaranya
Sadari bahwa suami dan keluarganya adalah bagian dari kehidupan istri dalam fase pernikahan. Sampai kapanpun suami akan tetap membutuhkan keluarganya.
Yang diperlukan hanya kemauan untuk menjadi bagian dari keluarganya dan menempatkan diri sebagai anggota keluarganya dengan cara yang baik.
3. Tidak Tinggal Satu Atap dan Ibu dan Keluarga Suami
Setelah menikah, memang disarankan bagi suami istri untuk tinggal terpisah dari keluarganya. Hal ini ditujukan agar keduanya lebih mandiri.
Tinggal terpisah juga merupakan salah satu upaya menghindari konflik yang sebenarnya tidak diperlukan.
4. Beri Perhatian Lebih
Untuk mengatasinya, cobalah untuk memberi perhatian lebih kepada suami.
Dengan harapan suami akan menyadari bahwa selain keluarganya, dia juga memiliki istri yang harus menjadi prioritasnya.
5. Beri Suami Waktu Bersama Keluarganya
Sejatinya tidak ada suami yang suka dengan istri yang terlalu banyak menuntut. Waktu yang ia miliki bukan sepenuhnya milik istrinya.
Suami juga harus meluangkan waktu dan pikirannya untuk pekerjaan, teman-teman, dan keluarganya. Dan istri harus memahami hal tersebut.
6. Hindari Emosi
Bagaimanapun juga, istri harus tetap menghormati keluarga dan saudara-saudara dari suami. Hindari bersikap emosional dalam keadaan apapun.
Jangan marah apabila suami sudah menunjukkan tanda-tanda bahwa perhatiannya lebih banyak dihabiskan untuk saudaranya, dan tetap tenang.
7. Jangan Merasa Tersaingi
Karena hukum suami lebih mementingkan ibunya daripada istrinya adalah boleh, seorang istri tidak seharusnya menganggap keluarga suami sebagai saingan.
Ketahui bagaimana cara yang tepat untuk menempatkan diri di tengah keluarganya. Ini pun merupakan salah satu cara menjaga keharmonisan dalam berumah tangga.
8. Beri Pengertian
Sebagian besar suami mungkin mengerti prioritas setelah berumah tangga. Namun jika tidak, berilah pengertian.
Beri tahu bahwa sebagai anak laki-laki, suami memang harus selalu berbakti dan membantu keluarga. Namun, ingatkan bahwa ada istri yang juga harus dipentingkan kebutuhannya.
9. Jangan Membenci
Selain menimbulkan konflik, memperlihatkan sikap kebencian juga bukan perilaku yang baik terlebih kepada mertua.
Membenci hanya akan memperpanjang masalah dan menciptakan konflik baru. Berusahalah untuk selalu bersikap baik dan hormat kepada mertua dan juga keluarganya.
10. Bersabar
Akar penyelesaian dari semua masalah rumah tangga adalah bersabar. Dengan bersabar, hati dan pikiran akan lebih tenang sehingga dapat berpikir jernih dan tidak mudah tersulut emosi.
Cepat atau lambat, akan ada suatu hal yang membuatnya berubah menjadi suami yang lebih baik.
Hal yang Seharusnya Dilakukan Suami dalam Menyayangi Ibu dan Istrinya
Meskipun memang seorang laki-laki yang telah berkeluarga harus tetap menjaga ibunya, namun bukan berarti ia dapat berlaku berat sebelah.
Sebab, seorang istri juga merupakan tanggungan dari suami.
Untuk itu, berikut ini beberapa hal yang harus dilakukan sebagai seorang suami agar tetap harmonis dengan istri pun juga dengan ibu serta keluarganya.
1. Mengedepankan Nafkah Istri Terlebih Dahulu
Sebagai seorang suami, memang wajib untuk menafkahi istri dan anaknya, serta orang tuanya, terutama ibunya bila mampu.
Dilansir dari Islam Pos, hal tersebut dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW, yaitu:
“Jika Allah Ta’ala memberikan kepada salah seorang di antara kalian kebaikan, nikmat atau rezeki, maka hendaknya dia memulai dengan dirinya dahulu dan keluarganya,” (HR. Muslim).
Rasulullah SAW juga bersabda, “Nafkah yang paling besar pahalanya adalah nafkah yang dikeluarkan oleh seseorang kepada keluarganya,” (HR. Muslim).
2. Menjadi Mediator
Jika sang suami lebih memihak ke satu sisi, tentunya sisi yang lain akan merasa terluka dan kecewa.
Maka dari itu sebisa mungkin, jadilah penengah antara ibu dan istri, bantulah mereka agar dapat menjadi dekat dan akrab.
Selalu lakukan diskusi dengan keduanya, serta sayangi mereka.
Setelah mengetahui hukum suami lebih mementingkan ibunya daripada istrinya, ada baiknya pada istri untuk lebih bersabar dan meningkatkan komunikasi dengan suami.
- https://www.islampos.com/menafkahi-ibu-atau-istri-mana-yang-lebih-utama-101340/
- https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/hukum-mendahulukan-ibu-daripada-istri-dalam-islam
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Label
keluarga- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar