Langsung ke konten utama

Kekuatan Doa Seorang Ibu

Sahabat muslim yang tercinta kita tahu bahwasanya di dalam islam kita harus patuh dan taat kepada kedua orang tua kita apalagi dengan ibu kita sendiri, bahwasanya kita dari kandungan sampai lahir kedunia ini itu berkat jerih payah seorang ibu agar anaknya lahir dengan selamat,memberi kasih sayang,ilmu dan mengharapkan anaknya menjadi anaknya yang sholeh/sholehah dunia akhirat. Hal ini karena seorang ibu memiliki banyak keutamaan yang tentunya Allah mengangkat derajat tinggi seorang ibu dan disebutkan di dalam ayat suci al-qur’an yang berbunyi:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Artinya: Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (Al-Ahqaf 15)

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Luqman 14)

Di dalam isi kandungan tersebut bahwasanya di perintahkan para manusia untuk senantiasa berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua mereka. Bersyukur kepada Allah berkaitan dengan ungkapan syukur kepada kedua orang tua. Perintah untuk berbakti dan bersyukur kepada keduanya adalah bukti bahwa hak-hak orang tua itu sangat besar. Ibu telah mengandung dengan sangat payah. Kemudian menyapih anak-anak mereka ketika berumur dua tahun. Itu menunjukkan bahwa waktu menyusui adalah dua tahun. Kami mengilhamkan kepadanya untuk bersyukur kepada-Ku, karena Aku adalah sumber segala nikmat. Juga untuk bersyukur kepada kedua orang tua yang menjadi sebab kehidupan dan telah mendidik mereka hingga datangnya hari kiamat.

Selain suatu kisah yang diambil dari Kitab Imam Al-Hafizh Ibnu Abi Ad-Dunya Rahimahullah. Dari Anas bin Malik RA, dia bercerita, suatu hari kami menjenguk seorang anak muda dari Anshar (Madinah) yang sedang sakit berat. Kami tidak beranjak dari sisinya sampai ajal menjemputnya. Lalu kami pun membentangkan kain untuk menutupi wajahnya. Ibunya yang sudah lemah dan tua berada di samping kepalanya. Lalu kami menoleh kepadanya sambil menghiburnya dengan berkata, ” Berharaplah pahala dari Allah atas musibah yang menimpamu” .

” Apakah anakku sudah mati?” tanya wanita tua itu.

” Ya,” jawab kami.

Lalu wanita tua itu mengulurkan tangannya ke langit sambil berdoa, ” Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku pasrah kepada-Mu dan berhijrah kepada Rasul-Mu, dengan harapan agar Engkau berkenan menolongku dalam tiap kesulitan. Ya Allah, janganlah Engkau timpakan kepadaku musibah ini pada hari ini” .

Kemudian, dibukalah penutup wajah yang telah kami tutupkan kepada anak muda itu. Tidak berapa lama kemudian, anak muda itu hidup kembali. Sungguh doa ibu itu menjadi suatu keajaiban bagi kita yg patuh dan berbakti, dan merubah takdir kita yang tidak di sangka-sangka.

Adapun hadis Dari Abu Hurairah RA, ” Suatu saat ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, lalu bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah yang berhak aku pergauli dengan baik? Rasulullah menjawab: Ibumu! Lalu siapa? Rasulullah menjawab: Ibumu! Lalu siapa? Rasulullah menjawab: Ibumu! Sekali lagi orang itu bertanya: Kemudian siapa? Rasulullah menjawab: Bapakmu!” (HR Bukhari).

Selain itu di dalam ridho ALLAH bergantung kepada orang tua dan murka ALLAH bersama orang tua.

وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عُمَرَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا-, عَنْ اَلنَّبِيِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: – رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ – أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِم

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ashr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keridhaan Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (Diriwayatkan oleh Tirmidzi, hadits ini sahih menurut Ibnu Hibban dan Al-Hakim) [HR. Tirmidzi, no. 1899; Ibnu Hibban, 2:172; Al-Hakim, 4:151-152. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan].

Hadits ini menunjukkan keutamaan berbakti kepada orang tua dan mencari ridha keduanya, dan membuat mereka senang (bahagia). Karena ridha dan kecintaan Allah itu datang karena keridhaan orang tua, murka Allah itu datang karena murka orang tua. Siapa yang berbuat baik pada orang tua, maka ia telah menaati Allah. Siapa yang berbuat jelek pada orang tua, berarti ia telah membuat Allah murka.

Hadits ini jadi dalil wajibnya berbakti pada orang tua dan diharamkan durhaka kepada mereka. Ridha orang tua didapat dengan bakti, berbuat baik, dan bersikap lemah lembut. Bentuk berbuat baik pada orang tua adalah tidak mencela dan tidak menghardik kepada mereka ketika mereka sudah berada di usia senja. Di antara bentuk bakti adalah menuruti apa yang orang tua inginkan selama bukan maksiat. Ibu lebih didahulukan dalam berbakti dibanding ayah dan ada surga di telapak kaki ibu itu benar adanya.

Maka dari itu kita sebagai umat muslim harus berbakti dan taat kepada kedua orangtua kita. Bagaimana caranya agar kita bersikap baik dan berbakti kepada orangtua kita?

1. Lemah Lembut Dalam Bertutur Kata Kepada Orangtua.

Jagalah setiap tutur kata kepada mereka berdua. Senantiasalah berkata secara lemah lembut tatkala berbicara dengan keduanya dan jauhilah berkata dengan nada tinggi, apalagi dengan kata-kata yang kasar. Kepada bos tempat kerja atau pimpinan saja berbicara dengan sopan santun, seharusnya ketika berbicara kepada orangtua lebih sopan lagi.

2. Membantu Meringankan Pekerjaan Rumah.

Siapa yang tahu apa saja pekerjaan orangtua ketika di rumah? Untuk yang belum tahu, mulai dari urusan kebersihan rumah, kerapihan rumah, urusan perut, dan lainnya sebagai yang kalau disebutkan pastinya banyak. Apalagi seorang ibu yang hampir setiap hari tugas hariannya berada di rumah. Jika kita bertanya kepada ibu kita tentang aktivitasnya di rumah pasti dia akan bingung menjawabnya. Kenapa bingung? Karena pekerjaan di rumah sangatlah banyak. Apakah ibu kita akan mengeluh akan pekerjaannya yang banyak? Tentu tidak, tetapi dia akan sangat senang jika anaknya mau membantu dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumahnya.

3. Gampang-Gampang Di Suruh Membantu Orangtua.

Jika orangtua memerintahkan sesuatu kepada kita, yang mana perintah itu mudah untuk dikerjakan oleh kita, maka janganlah menolak atau menunda-nunda perintah tersebut jika memang kita tidak memiliki permasalahan atau urusan lain. Jika orangtua memerintahkan sesuatu kepada kita, yang mana perintah itu mudah untuk dikerjakan oleh kita, maka janganlah menolak atau menunda-nunda perintah tersebut jika memang kita tidak memiliki permasalahan atau urusan lain.

Dulu waktu kita masih kecil, kita meminta apa saja kepada orangtua (selama itu baik buat kita) pastinya orangtua tidak akan menolaknya begitu saja. Sekarang kita yang sudah menjadi dewasa ketika orangtua meminta sesuatu atau meminta tolong masihkah mau menolak?

4. Senantiasa Bersikap Sabar dan Sopan Santun.

Tidak hanya sekedar lemah lembut dalam tutur kata, tetapi kelakuan kita haruslah juga sopan santun terhadap mereka. Semisalnya memjawab salam kepada mereka ketika mereka pulang dari suatu tempat, mencium tangan mereka jika hendak pergi ke suatu tempat dan lain-lain. Jauhilah sikap keterlaluan dan kurang ajar kepada mereka berdua.

5. Perbanyak Interaksi dengan Orangtua.

Jika kita perlu teman untuk mengobrol maka mereka pun juga membutuhkan teman untuk mengobrol. Teman terbaik mereka ketika mengobrol adalah anak-anak mereka. Sempatkanlah untuk mereka berbicara ria, menanyakan tentang keadaan, dan lainnya. Tidak harus menatap mukanya langsung, via telepon juga sudah cukup bagi mereka. Dengan mendengar suaramu yang jauh disana mereka sudah cukup merasa senang.

6. Menjaga Silaturrahmi dengan Orangtua Ketika Sudah Dewasa.

Dengan kedatanganmu ke rumah orangtua, kapanpun dan dimanapun itu merupakan sebuah hadiah yang terbaik bagi mereka, apalagi dengan membawa kesuksesan dan prestasi tentunya kesenangan orangtua akan bertambah. Ketika sudah mulai dewasa maka jangan pernah tinggalkan orangtua begitu saja. Mereka akan merasakan rindu yang sangat jika tidak bertemu dengan anaknya dengan kurun waktu yang lama.

7. Mendoakan Mereka Di Setiap Ibadah.

Sudahkah kita mendoakan orangtua hari ini? Jika belum maka doakanlah mereka yang sudah mendoakan di setiap malam katika kita sedang tertidur pulas di atas kasur.

8. Tidak menyia-nyiakan Kerja Keras Orangtua.

Namun apa daya masih banyak anak yang maih membolos ke sekolah, menghambur-hamburkan uang, malas belajar, dan lain sebagainya. Sudah sepatutnya sebagai anak untuk tidak menyia-nyiakan itu semua dengan begitu saja. Orangtua akan senang jika usaha mereka dalam mencari nafkah tidak sia-sia berkat prestasi dan kesuksesanmu. Sudah sering kita temui anak yang tidak menghargai perjuangan orangtuanya dalam mencari nafkah dan menafkahi anak mereka, menyekolahkan, memberikan makan dan pakaian.

9. Berilah Hadiah Terbaik Untuk Mereka.

Orangtua kita sudah memberikan banyak untuk kita, sekarang apa yang dapat kita berikan kepada mereka, carilah yang terbaik untuk mereka. Memberi hadiah bisa berbagai macam, bisa dalam berbentuk barang bisa juga dalam bentuk sebuah yang tidak berbentuk, misalkan prestasi atau kesuksesan ketika sudah dewasa. Hadiah itu tidak harus mahal ataupun susah, cukuplah orangtua itu bangga kepadamu maka itu merupakan sebuah hadiah.

10. Bersikap Sabar Dalam Merawat Orangtua.

Ini dipicu oleh kondisi kesehatan yang mulai sudah tidak prima, terkadang semakin rentanya seseorang maka ia akan menjadi lebih sensitiv dan cepat marah. Dalam masa-masa ini kita harus menyikapi dengan sabar dan berusaha untuk menahan diri. Layaknya orangtua kita yang bersabar dalam membesarkan kita ketika kita masih kecil, mereka pun sabar dalam menghadapi kebandelan anak mereka.

Dengan mendengar dan melihatnya langsung kita dapat berpikir bahwa orangtua kita semakin lama semakin bertambah usia mereka, mereka akan kembali lagi ke masa yang mana akan rewel kembali, seperti anak kecil. Mungkin dari ini semua marilah kita untuk tidak lupa akan jasa-jasa mereka dalam menghidupi kita, memberi semangat kita ketika sedang berjuang, mendoakan kita setiap malam, dan yan paling terpenting ialah tidak mungkin kita bisa hidup di dunia ini tanpa ada mereka berdua, ayah dan ibu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Kesenjangan Sosial: Bentuk, Faktor, Dampak, dan Solusinya

Pengertian Kesenjangan Sosial: Bentuk, Faktor, Dampak, dan Solusinya  Kesenjangan sosial merupakan suatu kondisi dimana ada hal yang tidak seimbang di dalam kehidupan masyarakat. Entah itu secara personal maupun kelompok. Dimana ada ketimpangan sosial yang terbentuk dari sebuah ketidakadilan distribusi banyak hal yang dianggap penting oleh masyarakat. Kesenjangan tersebut seringkali dikaitkan dengan adanya suatu bentuk perbedaan yang sangat nyata serta dapat dilihat dalam segi keuangan masyarakat, seperti kekayaan harta. Terlebih untuk hal kesenjangan dalam bidang ekonomi. Sekarang ini sangat mudah dilihat dari adanya potensi serta peluang yang tidak sama dalam posisi sosial di masyarakat. Selain hal di atas, kesenjangan juga dapat dilihat dari adanya ketidaksetaraan antara barang, jasa, hukum, dan kesempatan yang didapatkan oleh setiap individu. Pengertian Kesenjangan Sosial Menurut Para Ahli Supaya kita lebih memahami apa arti kesenjangan sosial. Maka Penulis akan memberikan informas

Islam Dan Pancasila

Islam Dan Pancasila Prof. Dr. H. Imam Suprayogo Membuat kategori antara Islam dan Pancasila sebagaimana dalam judul tulisan ini sebenarnya kurang tepat. Ketika membuat kategori dengan menyebut Islam, maka yang seharusnya disebut pula adalah jenis agama lain, misalnya Hindu, Budha, Kristen, Katholik, dan seterusnya. Sementara itu, ketika menyebut pancasila, maka yang disebut lainnya, agar kategori itu sekufu, adalah sosialis, komunis, liberalis, dan lain-lain. Islam adalah sebuah agama, sementara itu Pancasila adalah merupakan filsafat hidup dalam berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, dalam negara Pancasila, Islam bisa hidup dan berkembang, bahkan sangat diperlukan. Demikian pula, konsep Pancasila akan menjadi semakin jelas ketika masyarakatnya menjalankan agamanya masing-masing. Mendasarkan pada konsep Pancasila, negara berkepentingan menjadikan rakyatnya beragama. Itulah sebabnya sekalipun negara ini bukan berdasarkan agama, tetapi menghendaki agar rakyatnya menjalanka

Pengertian Masyarakat Serta Ciri dan Unsur - Unsurnya Menurut Para Ahli

Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli Serta Ciri & Unsur-Unsurnya Ada beragam pengertian masyarakat menurut para ahli sosiologi dan antropologi. Selain itu, setidaknya ada 6 ciri-ciri masyarakat. Berikut selengkapnya. Pengertian masyarakat dalam ilmu sosial bisa dilihat dalam penjelasan sejumlah ahli, baik dari disiplin ilmu antropologi maupun sosiologi. Manusia hidup beriringan dengan kebudayaan. Dengan berkelompok, manusia berhasil membentuk satuan sosial-budaya yang kemudian mendapat sebutan masyarakat. Istilah "masyarakat" berasal dari bahasa Arab, yakni berakar dari kata " syaraka"  yang berarti "ikut serta, berpartisipasi." Sementara di bahasa Inggris, istilah "masyarakat" disebut dengan " society " yang berasal dari kata latin "socius," berarti "kawan." Pengertian Masyarakat Salah satunya penjelasan ahli antropologi Indonesia, Koentjaraningrat. Dalam buku karyanya yang berjudul  Pengantar Ilmu Antropolog