Langsung ke konten utama

Perbedaan Khutbah, Tabligh, Dan Dakwah Dalam Islam, Pengertian Serta Dalil


Perbedaan Khutbah Tabligh dan Dakwah dalam Islam, Pengertian serta Dalil

Perbedaan Khutbah Tabligh dan Dakwah mungkin belum banyak yang mengetahuinya. Ketiganya memang sama-sama menyampaikan pesan kebaikan dalam agama Islam namun ada perbedaan.

Khutbah, tabligh, dan dakwah membutuhkan manajemen yang profesional. Sebab, ketiganya memadukan beragam sumber daya yang ada untuk mengajak pihak internal dan eksternal untuk memeluk, mencintai, dan mengamalkan ajaran Islam, atau menyempurnakan nilai ajaran yang sudah terhunjam di dada setiap muslim (internal). 

Di antara faktor penting keberhasilan dakwah adalah memulai dan mengamalkan terlebih dahulu ajaran Islam kepada diri sendiri, keluarga terdekat, baru kemudian mengajak pihak lain. 

Selain itu, mengajak atau dakwah kepada orang lain untuk berbuat baik harus dilakukan dengan cara-cara yang baik dan bijaksana. Hal ini sudah diteladankan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah dan diteruskan para sahabat serta wali-wali Allah.

Dalil mengenai anjuran berdakwah dengan cara hikmah disebutkan dalam Al Quran, Surat An Nahl ayat 125. Allah SWT berfirman:

ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. An Nahl: 125).

Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk menyeru manusia dan orang-orang yang mengikuti agama Allah dengan cara bijakasana. Dan bicaralah kepada manusia dengan metode yang sesuai dengan mereka, dan nasihati mereka dengan baik-baik yang akan mendorong mereka menyukai kebaikan dan menjauhkan mereka dari keburukan. Debatlah mereka dengan cara perdebatan yang terbaik, dengan halus dan lemah lembut. 

Adapun hidayah bagi mereka terserah kepada Allah semata. Dia lebih tahu siapa saja yang sesat dari jalan-Nya dan Dia lebih tahu orang-orang yang akan mendapatkan hidayah.

Perbedaan Khutbah Tabligh dan Dakwah

Khutbah, tabligh dan dakwah merupakan salah satu cara dan upaya menebarkan kebaikan dan mencegah kemunkaran dengan cara-cara yang baik. 

Anjuran untuk menebarkan kebaikan itu dibebankan kepada tiap umat sebagaimana disebutkan dalam Alquran, Surat Ali Imran ayat 104. Allah SWT berfirman: 

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran: 104).

Dalam Surat Ali Imran ayat 104 ini, Allah memerintahkan orang mukmin agar mengajak manusia kepada kebaikan, menyuruh perbuatan makruf, dan mencegah perbuatan mungkar. 

Hendaklah di antara kamu, orang mukmin, ada segolongan orang yang secara terus-menerus menyeru kepada kebajikan yaitu petunjuk-petunjuk Allah, menyuruh (berbuat) yang makruf yaitu akhlak, perilaku dan nilai-nilai luhur dan adat istiadat yang berkembang di masyarakat yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama, dan mencegah dari yang mungkar, yaitu sesuatu yang dipandang buruk dan diingkari oleh akal sehat. 

Sungguh mereka yang menjalankan ketiga hal tersebut mempunyai kedudukan tinggi di hadapan Allah dan mereka itulah orang-orang yang beruntung karena mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat.

Dari paparan di atas menjelaskan mengenai pentingnya khutbah, tabligh dan dakwah untuk mengajak manusia agar tetap beriman dan berbuat baik melalui khutbah, tabligh dan dakwah.

Berikut perbedaan khutbah tabligh dan dakwah:

1. Khutbah

Dilansir dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/MA, berdasarkan makna bahasa, ada beberapa pengertian tentang khutbah. 

Kata khutbah jika berasal dari kata mukhathabah berarti “pembicaraan”; (b) jika berasal dari kata “al-khatbu” (berarti “perkara besar yang diperbincangkan”. Khutbah dapat juga bermakna memberi peringatan, pembelajaran atau nasehat dalam kegiatan ibadah. 

Secara istilah, khutbah adalah menyampaikan pesan tentang takwa sesuai dengan perintah Allah Swt dengan syarat dan rukun tertentu.

Pengertian lian khutbah yakni kegiatan nasihat yang disampaikan kepada kaum muslim dengan syarat dan rukun tertentu yang erat kaitannya dengan sah atau sunnahnya ibadah, sedangkan orang yang melakukan khutbah dikenal dengan istilah khatib.

Umumnya, pelaksanaan khutbah itu, jika dikaitkan dengan shalat, dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu:
a) Khutbah yang dilakukan sebelum shalat, misalnya Khutbah Jum’at
b) Khutbah yang dilakukan sesudah shalat, misalnya Khutbah Shalat ’Idain (Idul Fitri dan Idul Adha), Shalat Khusuf (Gerhana Bulan) dan Shalat Kusuf (Gerhana Matahari), Shalat Istisqa’ (shalat minta hujan), dan khutbah saat Wukuf di Padang Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah).
c) Khutbah yang tidak berkaitan dengan shalat, misalnya Khutbah Nikah.

Di antara beragam jenis khutbah, ada hal yang terpenting untuk diketahui, yakni Khutbah Jum’at. Sebab, Khutbah Jumat memerlukan rukun yang harus dipenuhi agar ibadahnya menjadi sah, dan sesuai dengan aturan. Jika, salah satu rukun tidak terpenuhi, maka khutbahnya tidak sah.

2. Tabligh

Metode penyampaian pesan lain dalam Islam berikutnya yakni Tabligh. Secara bahasa tabligh berasal dari kata balagha-yuballighu-tablighan.

Tabligh artinya menyampaikan atau memberitahukan pesan atau ceramah secara lisan atau perkataan. Bisa juga bermakna ceramah yang tidak disertai dengan rukun seperti khutbah. 

Bukan sekadar ceramah atau pesan biasa, tetapi sebuah ceramah yang sumbernya dari ajaran islam yang disampaikan kepada satu orang atau banyak orang, agar mengamalkan pesan tersebut.

Tabligh secaara istilah yakni menyampaikan ajaran Islam baik dari al-Qur’an maupun Hadits yang ditujukan kepada umat manusia agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Karena fokusnya kepada pengamalan pesan, tabligh harus dikemas sedemikian rupa agar menarik, tidak membosankan, tidak menggurui, dan disampaikan secara sopan. 

Orang yang menyampaikan ceramah atau pesan disebut muballigh (laki-laki) atau muballighah (perempuan).

3. Dakwah

Metode penyampaian pesan lainnya dalam Islam yakni Dakwah. Secara bahasa, kata “dakwah” merupakan masdar (kata dasar) dari bahasa Arab, yaitu Da'a-yad'uu-da'watan yang mempunyai arti mengajak, memanggil, dan menyeru untuk hal tertentu. 

Orang yang melakukan pekerjaan dakwah disebut dai (laki-laki) dan daiyah (perempuan). Makna istilah dari dakwah yakni, setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak, dan memanggil orang atau kelompok orang untuk beriman kepada Allah Swt sesuai dengan ajaran akidah (keimanan), syariah (hukum) dan akhlak Islam.

Pengertian lain dakwah yakni, kegiatan untuk mengajak orang lain ke jalan Allah Swt secara lisan atau perbuatan untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari supaya mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dalil mengenai anjuran berdakwah dengan cara hikmah disebutkan dalam Al Quran, Surat An Nahl ayat 125. Allah SWT berfirman:

ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. An Nahl: 125).

Demikian penjelasan mengenai perbedaan khutbah tabligh dan dakwah dalam Islam. Ketiga metode penyampaian pesan dalam Islam itu memiliki inti yang sama yakni mengajak kebaikan dan mencegah kemunkaran, namun cara penyampaiannya yang sedikit berbeda.

Wallahu A'lam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Kesenjangan Sosial: Bentuk, Faktor, Dampak, dan Solusinya

Pengertian Kesenjangan Sosial: Bentuk, Faktor, Dampak, dan Solusinya  Kesenjangan sosial merupakan suatu kondisi dimana ada hal yang tidak seimbang di dalam kehidupan masyarakat. Entah itu secara personal maupun kelompok. Dimana ada ketimpangan sosial yang terbentuk dari sebuah ketidakadilan distribusi banyak hal yang dianggap penting oleh masyarakat. Kesenjangan tersebut seringkali dikaitkan dengan adanya suatu bentuk perbedaan yang sangat nyata serta dapat dilihat dalam segi keuangan masyarakat, seperti kekayaan harta. Terlebih untuk hal kesenjangan dalam bidang ekonomi. Sekarang ini sangat mudah dilihat dari adanya potensi serta peluang yang tidak sama dalam posisi sosial di masyarakat. Selain hal di atas, kesenjangan juga dapat dilihat dari adanya ketidaksetaraan antara barang, jasa, hukum, dan kesempatan yang didapatkan oleh setiap individu. Pengertian Kesenjangan Sosial Menurut Para Ahli Supaya kita lebih memahami apa arti kesenjangan sosial. Maka Penulis akan memberikan informas

Islam Dan Pancasila

Islam Dan Pancasila Prof. Dr. H. Imam Suprayogo Membuat kategori antara Islam dan Pancasila sebagaimana dalam judul tulisan ini sebenarnya kurang tepat. Ketika membuat kategori dengan menyebut Islam, maka yang seharusnya disebut pula adalah jenis agama lain, misalnya Hindu, Budha, Kristen, Katholik, dan seterusnya. Sementara itu, ketika menyebut pancasila, maka yang disebut lainnya, agar kategori itu sekufu, adalah sosialis, komunis, liberalis, dan lain-lain. Islam adalah sebuah agama, sementara itu Pancasila adalah merupakan filsafat hidup dalam berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, dalam negara Pancasila, Islam bisa hidup dan berkembang, bahkan sangat diperlukan. Demikian pula, konsep Pancasila akan menjadi semakin jelas ketika masyarakatnya menjalankan agamanya masing-masing. Mendasarkan pada konsep Pancasila, negara berkepentingan menjadikan rakyatnya beragama. Itulah sebabnya sekalipun negara ini bukan berdasarkan agama, tetapi menghendaki agar rakyatnya menjalanka

Pengertian,Tokoh, Pandangan, dan Cabang Ilmu Filsafat

Filsafat Adalah: Pengertian, Tokoh, Pandangan, dan Cabang Ilmunya Keberadaan filsafat sebagai disiplin ilmu ternyata sudah dipersoalkan sejak lebih dari 20 tahun abad silam. Meskipun banyak pendapat yang menjelaskan mengenai apakah sesungguhnya filsafat itu, tetapi pendapat-pendapat tersebut belum memuaskan semua orang. Bahkan banyak orang yang berpikir bahwa filsafat adalah sesuatu yang bersifat serba rahasia, mistis, dan aneh. Apakah  Grameds  pernah berpikir demikian? Filsafat disebut-sebut sebagai induk dari semua ilmu pengetahuan yang ada di muka bumi ini. Maka dari itu, banyak pula orang yang menganggap bahwa filsafat adalah ilmu paling istimewa dan menduduki tempat paling tinggi di antara seluruh ilmu pengetahuan yang ada. Terlebih lagi, banyaknya kepercayaan bahwa filsafat hanya dapat dipahami oleh orang-orang genius saja! Wah, benar-benar fantastis ya! Lalu sebenarnya, apa sih filsafat itu? Apa saja pandangan yang terdapat dalam ilmu filsafat ini? Bagaimana pula perkembangan c