Langsung ke konten utama

Akulturasi: Pengertian, Faktor Pendorong, Penghambat dan Contoh

Pengertian Akulturasi Menurut Para Ahli

Menurut Diaz dan Grenier dalam dalam Nugroho dan Suryaningtyas (2010)

Akulturasi adalah tahap dimana individu atau kelompok mengadopsi nilai, kepercayaan, budaya, dan praktek tertentu dalam budaya baru.

Menurut Redfield, Linton dan Herskovits

Akulturasi adalah perubahan yang terjadi ketika kelompok atau individu memiliki perbedaan budaya terhadap budaya lain, kemudian terhadinya interaksi sosial dalam kurun waktu yang lama, sehingga terdapat peleburan kebudayaan tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan masing-masing.

Menurut Berry (2005)

Akulturasi adalah proses perubahan budaya dan psikologis yang terjadi sebagai hasil interaksi antara dua kelompok atau lebih. Proses akulturasi mengakibatkan perubahan pada struktur sosial atau lembaga sosial, sedangkan pada level individu akulturasi mengakibatkan pada perubahan perilaku anggota kelompoknya.

Menurut Krober

Akulturasi adalah perubahan kebudayaan yang disebakan adanya pengaruh kebudayaan lain, dimana akhirnya menghasilkan beberapa persamaan pada kebudayaan tersebut.

Menurut Gilin dan Gillin dalam bukunya “Culture Sociology”

Akulturasi merupakan proses dimana masyarakat yang memiliki kebudayaan berbeda mengalami perubahan atas terjadinya kontak atau interaksi sosial secara langsung, namun tidak sampai terjadi percampuran budaya yang komplit antar kedua kebudayaan atau lebih.

Faktor Penghambat Akulturasi

Menurut Fajar (2009), hambatan dalam proses akulturasi dapat terjadi, yang disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

  1. Mengabaikan perbedaan kebudayaan yang dimiliki individu maupun kelompok, seperti nilai, sikap dan kepercayaan.
  2. Melanggar adat kebiasaan kultural, dimana setiap kebudayaan atau kultur memiliki aturan tersendiri.
  3. Menilai perbedaan kultural secara negatif.
  4. Adanya kejutaan budaya yang mengacu pada reaksi psikologis pada individu maupun kelompok, karena ia berada di kultur yang sangat berbeda dengan kulturnya sendiri.

Faktor Pendorong Akulturasi 

Adapun faktor pendorong terjadinya proses akulturasi diantaranya sebagai berikut:

  1. Tidak ada hambatan geografis, misalnya daerah yang sulit dijangkau.
  2. Kebudayaan yang datang memberikan manfaat yang lebih besar daripada kebudayaan yang lama.
  3. Adanya persamaan unsur budaya terhadap kebudayaan sebelumnya.
  4. Adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilan tertentu.
  5. Adanya toleransi terhadap datangnya budaya baru.
  6. Bersikap terbuka atas adanya unsur kebudayaan baru yang masuk.

Proses Akulturasi

Proses akulturasi sejatinya sudah ada sejak dulu dalam sejarah kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena manusia melakukan migrasi (perpindahan) dan interaksi sosial antar satu sama lain. Adanya migrasi menyebabkan pertemuan antara kelompok maupun individu dengan kebudayaan yang berbeda.

Masuknya unsur budaya baru tidak akan langsung diterima oleh suatu kelompok, melainkan perlu adanya proses pembelajaran dan adaptasi atas budaya tersebut. Secara ringkas proses akulturasi dapat digambarkan dengan skema berikut ini.

A+B = AB

Berdasarkan skema tersebut, akulturasi terjadi karena adanya perpaduan dua atau lebih kebudayaan yang berbeda sehingga menghasilkan kebudayaan baru tanpa menghilangkan ciri khas atau identitas budaya masing-masing.

Bentuk-Bentuk Akulturasi

Subsitusi

Adalah penggantian unsur budaya lama diganti dengan unsur budaya baru dengan menambahkan nilai lebih.

Sinkretisme

Adalah budaya lama yang bersamaan dengan unsur budaya baru untuk membentuk sistem baru. Hal ini biasanya terjadi pada sistem keagamaan.

Penambahan (addition)

Adalah unsur budaya lama kemudian terdapat penambahan unsur budaya baru sehingga terdapat pemberian sebuah nilai tambah.

Penggantian (deculturation)

Adalah unsur budaya lama diganti dengan unsur budaya baru.

Originasi

Adalah unsur budaya baru yang sebelumnya tidak pernah dikenal.

Penolakan (rejection)

Adalah proses perubahan sosial budaya yang cepat sehingga memberikan dampak negatif pada masyarakat, sehingga membuat orang tidak dapat menerima budaya baru, terjadi penolakan bahkan pemberontakan.

Contoh Akulturasi

Akulturasi Budaya

Grebeg Sudiro adalah salah satu contoh akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa dalam rangka menyambut tahun baru imlek di Kota Solo.

Akulturasi Budaya Islam

  • Seni bangunan pada masjid, menara dan makam merupakan hasil dari proses akulturasi budaya islam. Contoh akulturasi adalah Masjid Menara Kudus, sebagai bentuk akulturasi kebudayaan Hindu dengan Islam.
  • Seni sastra yang berkembang pada awal periode umat Islam banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu Budha. Bentuk akulturasi seni sastra ini bisa kita lihat pada tulisan yang menggunakan huruf Arab Melayu (Arab gunduk). Dan juga ada beberapa isi ceritanya mengambil hasil sastra yang berkembang pada zaman Hindu. Hal tersebut merupakan akulturasi budaya islam yang masih kita rasakan sampai sekarang.

Akulturasi Bidang Kesenian

  • Tradisi Seni Kereta Singo Barong merupakan wujud akulturasi budaya Tionghoa, Budha, Hindu dan Islam.
  • Gambang Semarang sebagai bentuk wujud akulturasi budaya lokal Semarang dengan Tionghoa.

Akulturasi di Tradisi Kuliner

Beberapa makanan di Indonesia merupakan wujud akulturasi dari beberapa kebudayaan, diantaranya sebagai berikut:

  • Kue lapis legit dan perkedel yang merupakan wujud akulturasi budaya Belanda dan Indonesia.
  • Lumpia, Lontong Cap Go Meh, dan Mi Ayam merupakan akulturasi budaya di Indonesia dengan Tionghoa.

Semoga dengan penjelasan materi di atas, kalian bisa memahami apa yang dimaksud dengan akulturasi dan contoh akultirasi ya.


Daftar Pustaka

Fajar, Marhaeni (2009) Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Berry, J.W. (2005). Acculturation: Living successfully in Two Cultures. International Journal of Intercultural Relations.

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga

Soekanto, Soerjono dan Budi Sulistyowati. (2014). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajagrafindo Persada

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Kesenjangan Sosial: Bentuk, Faktor, Dampak, dan Solusinya

Pengertian Kesenjangan Sosial: Bentuk, Faktor, Dampak, dan Solusinya  Kesenjangan sosial merupakan suatu kondisi dimana ada hal yang tidak seimbang di dalam kehidupan masyarakat. Entah itu secara personal maupun kelompok. Dimana ada ketimpangan sosial yang terbentuk dari sebuah ketidakadilan distribusi banyak hal yang dianggap penting oleh masyarakat. Kesenjangan tersebut seringkali dikaitkan dengan adanya suatu bentuk perbedaan yang sangat nyata serta dapat dilihat dalam segi keuangan masyarakat, seperti kekayaan harta. Terlebih untuk hal kesenjangan dalam bidang ekonomi. Sekarang ini sangat mudah dilihat dari adanya potensi serta peluang yang tidak sama dalam posisi sosial di masyarakat. Selain hal di atas, kesenjangan juga dapat dilihat dari adanya ketidaksetaraan antara barang, jasa, hukum, dan kesempatan yang didapatkan oleh setiap individu. Pengertian Kesenjangan Sosial Menurut Para Ahli Supaya kita lebih memahami apa arti kesenjangan sosial. Maka Penulis akan memberikan informas

Islam Dan Pancasila

Islam Dan Pancasila Prof. Dr. H. Imam Suprayogo Membuat kategori antara Islam dan Pancasila sebagaimana dalam judul tulisan ini sebenarnya kurang tepat. Ketika membuat kategori dengan menyebut Islam, maka yang seharusnya disebut pula adalah jenis agama lain, misalnya Hindu, Budha, Kristen, Katholik, dan seterusnya. Sementara itu, ketika menyebut pancasila, maka yang disebut lainnya, agar kategori itu sekufu, adalah sosialis, komunis, liberalis, dan lain-lain. Islam adalah sebuah agama, sementara itu Pancasila adalah merupakan filsafat hidup dalam berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, dalam negara Pancasila, Islam bisa hidup dan berkembang, bahkan sangat diperlukan. Demikian pula, konsep Pancasila akan menjadi semakin jelas ketika masyarakatnya menjalankan agamanya masing-masing. Mendasarkan pada konsep Pancasila, negara berkepentingan menjadikan rakyatnya beragama. Itulah sebabnya sekalipun negara ini bukan berdasarkan agama, tetapi menghendaki agar rakyatnya menjalanka

Pengertian,Tokoh, Pandangan, dan Cabang Ilmu Filsafat

Filsafat Adalah: Pengertian, Tokoh, Pandangan, dan Cabang Ilmunya Keberadaan filsafat sebagai disiplin ilmu ternyata sudah dipersoalkan sejak lebih dari 20 tahun abad silam. Meskipun banyak pendapat yang menjelaskan mengenai apakah sesungguhnya filsafat itu, tetapi pendapat-pendapat tersebut belum memuaskan semua orang. Bahkan banyak orang yang berpikir bahwa filsafat adalah sesuatu yang bersifat serba rahasia, mistis, dan aneh. Apakah  Grameds  pernah berpikir demikian? Filsafat disebut-sebut sebagai induk dari semua ilmu pengetahuan yang ada di muka bumi ini. Maka dari itu, banyak pula orang yang menganggap bahwa filsafat adalah ilmu paling istimewa dan menduduki tempat paling tinggi di antara seluruh ilmu pengetahuan yang ada. Terlebih lagi, banyaknya kepercayaan bahwa filsafat hanya dapat dipahami oleh orang-orang genius saja! Wah, benar-benar fantastis ya! Lalu sebenarnya, apa sih filsafat itu? Apa saja pandangan yang terdapat dalam ilmu filsafat ini? Bagaimana pula perkembangan c